Mengenal Slow Living, Hidup Tanpa Stres Meski Berpenghasilan Pas-Pasan

Hidup lambat adalah konsep hidup di mana seseorang dapat menikmati hidup dengan kesadaran penuh tanpa harus terjerat dalam ambisi karir yang terlalu tinggi atau tuntutan pekerjaan yang berat.
Gaya hidup ini lebih menekankan pada kebahagiaan dan kepuasan pribadi, bukan pada pencapaian materi atau status sosial.
Dengan kata lain, slow living adalah tentang hidup dengan "sedikit tekanan" (atau sedikit usaha) namun tetap menikmati hidup dengan cara yang bermakna dan positif.
Bayangkanlah, dengan gaya hidup santai, kita bisa melakukan hal-hal yang menurut kita gembira, seperti berwisata, menghabiskan waktu di pedesaan, atau hanya beristirahat tanpa ada tekanan dari dalam maupun dari luar.
Hidup terasa lebih tenang, terhindar dari stres yang sering datang dari pekerjaan atau tuntutan sosial.
Namun, konsep ini juga memerlukan beberapa sumber daya, baik itu keuangan, waktu, atau bahkan mental.
Apakah Hidup Lewat-Kuantitas Hanya untuk Mereka yang Berada di Klas Menengah Atas?Pertanyaan umum yang sering muncul adalah, "Apakah hidup santai hanya bisa ditempuh oleh mereka yang sudah mengharumkan nama dengan tabungan, seperti pengurus perusahaan atau pedagang?"
Pada umumnya, konsep ini bisa dan boleh diadopsi oleh siapa saja, termasuk mereka yang berpenghasilan minimum (UMR).
Tapi, bagi mereka yang penghasilannya terbatas, mencapai "slow living" mungkin memerlukan usaha lebih, terutama dalam hal perencanaan keuangan.
Orang-orang dengan gaji UMR masih dapat menikmati gaya hidup yang santai, tetapi mereka harus lebih disiplin dalam mengurus keuangan mereka. Misalnya, mereka harus merencanakan keuangan dengan matang dan menetapkan alokasi pendapatan yang tepat.
Meskipun tantangan menyelesaikannya lebih besar, namun slow living bukanlah konsep yang hanya dapat dinikmati oleh orang-orang tertentu. Dengan perencanaan yang baik, siapa pun bisa mencapai gaya hidup slow.
Tiga Indikator Utama dalam Mencapai Hidup LambatTerdapat tiga indikator utama yang perlu dipenuhi untuk mencapai hidup berkecepatan lambat:
Cashflow Positif: Memiliki aliran kas yang positif adalah langkah awal yang paling penting. Jika pengeluaran masih lebih besar daripada pendapatan, maka mencapai hidup santai akan sangat sulit.
Cadangan Darurat dan Perlindungan: Cadangan darurat yang cukup serta asuransi atau perlindungan kesehatan adalah hal yang sangat penting. Ini akan memberikan rasa aman ketika terjadi hal-hal tak terduga, seperti sakit atau kecelakaan, yang bisa mengganggu keseimbangan keuangan.
Hutang Bebas: Hutang adalah salah satu penghalang utama dalam mencapai gaya hidup sederhana. Jika seseorang masih memiliki cicilan KPR, kendaraan, atau utang lainnya, maka sukar bagi dia untuk merasa bebas dan menikmati hidup. Oleh karena itu, salah satu langkah pertama menuju gaya hidup sederhana adalah melunasi utang dan menghindari mengambil utang baru di masa depan.
Khirnya, Anda Mungkin Sudah Tahu Bahwa Exist Tantangan Bagi Mereka Yang Berpenghasilan UMR (Uang Makan Rendah)!Bagi mereka yang bergaji setara UMR, mencapai gaya hidup slow living tentu tidaklah mudah. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Berikut beberapa langkah yang bisa dikembangkan:
Alokasi Keuangan yang Tepat: Disiplin dalam mengelola pendapatan adalah kunci. Misalnya, setidaknya 5% dari penghasilan harus dialokasikan untuk proteksi (asuransi) dan dana darurat. Hal ini penting, terutama jika proteksi dari tempat kerja tidak memadai.
Investasi: Melakukan investasi sebesar minimal 5%, idealnya hingga 10%, dari penghasilan bulanan adalah langkah penting lainnya. Tanpa investasi, slow living hanya akan menjadi impian, bahkan bagi mereka yang berpenghasilan besar sekalipun.
Mengurangi Biaya Konsumtif: MENGURANGI pengeluaran yang tidak perlu, seperti membeli kopi setiap hari atau makan di luar, bisa membantu mencapai tujuan keuangan. Contohnya, memasak makanan sendiri daripada membeli makanan di luar, atau menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi, adalah beberapa contoh yang bisa menghemat biaya harian secara signifikan.
Hindari Inflasi Gaya Hidup: Salah satu tantangan mendasar adalah godaan untuk meningkatkan gaya hidup seiring dengan peningkatan pendapatan. Ini sering kali disebut sebagai "inflasi gaya hidup," di mana seseorang meningkatkan pengeluaran sejalan dengan meningkatnya penghasilan. Hindari hal ini agar bisa menyisihkan lebih banyak untuk masa depan.
Kapan Sebaiknya Mulai Berlakukan Hidup Perlahan?Banyak orang bertanya-tanya, "Kapan waktu yang tepat untuk memulai hidup seimbang?" Jawabannya adalah, semakin dini, semakin baik.
Teorinya, perencanaan keuangan untuk mencapai gaya hidup santai seperti itu harus dimulai sejak seseorang pertama kali mendapatkan pendapatan. Contohnya, ketika seseorang baru memulai karir atau bahkan seusai kuliah.
Bagi mereka yang memiliki waktu tunda, seperti usia 30-an atau 40-an, mengimplementsasi aturan hidup polos jauh lebih sulit.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan energi atau peluang karir yang lebih terbatas.
Itulah mengapa memulai lebih awal akan memberi seseorang kesempatan yang lebih banyak untuk merencanakan dan mencapai kebebasan hidup yang lebih baik.
Memberikan Respon Positif tentang Perubahan Pilihan HidupMengadopsi gaya hidup slow living tak terkecuali bermacam tantangan, terutama bagi mereka yang gajinya terbatas.
Namun, dengan disiplin dan perencanaan yang baik, hidup santai pun tetap bisa dicapai.
Penting untuk selalu ingat bahwa gaya hidup "slow living" bukanlah tentang seberapa besar pendapatan yang dimiliki, tetapi tentang bagaimana seseorang mengelola dan memanfaatkan apa yang dimiliki.
Untuk mencapai hidup perlahan-lahan, orang harus berfokus pada hal-hal yang paling penting dalam hidupnya, seperti kebahagiaan, kesehatan, dan keharmonisan hati.
Jadi, gaya hidup ini bukan hanya tentang memiliki lebih banyak uang, tetapi juga tentang memiliki lebih banyak waktu dan kebebasan untuk menikmati hidup.
KesimpulanNyaman beradab adalah tentang menikmati hidup tanpa terbebani oleh tuntutan pekerjaan atau ambisi yang terlalu tinggi.
Meskipun konsep ini relatif lebih mudah dicapai oleh mereka yang sudah memiliki pendapatan(defvar yang stabil, siapa pun bisa mencapainya dengan perencanaan dan disiplin yang baik.
Bagi mereka yang memiliki penghasilan minimum Rp3 juta, langkah-langkah seperti mengatur alokasi keuangan, berinvestasi, dan menekan biaya konsumtif bisa menjadi kunci untuk mewujudkan kesehariannya yang lebih santai.
Mulailah perkiraan keuangan Anda secepat mungkin, karena makin cepat orang memulainya, makin besar peluang untuk mencapai hidup yang lebih bebas dan memiliki makna di masa depan.
Posting Komentar