ZMedia Purwodadi

Mantan Bos Bulog Bicara Dampak Makan Bergizi Gratis ke Sektor Pertanian

Table of Contents

Disebut sebagai fenomena tak terduga pada meningkatnya permintaan bahan pangan segar.

Dalam periode 2023-2024, Bayu Krisnamurthi menyebutkan, pertumbuhan sektor pertanian 'on-farm' cenderung stagnan dalam kisaran 2,5% - 3%.

Program yang menggunakan sumber bahan dari pertanian seperti sayuran, kata beliau, tidak memberi kontribusi banyak terhadap sektor pertanian lantaran produk segar tersebut tidak banyak melalui proses pengolahan.

''Makan bergizi itu sebenarnya memberikan nilai tambah yang kecil [keberadaan sektor pertanian],'' kata Bayu dalam agenda CEO Forum 2025, Rabu (22/1/2025).

Dari sisi nilai tambah, Bayu menyatakan bahwa proyek ini dapat meningkatkan permintaan bahan pangan segar, dengan perkiraan kenaikan sebesar 30-40%.

:

Meski menciptakan permintaan baru, teman saya berpendapat bahwa program ini tidak secara signifikan meningkatkan pertumbuhan industri pertanian secara keseluruhan.

Menurutnya, sektor pertanian perlu diarahkan ke industri makanan dan minuman (mamin). Pasalnya, dalam pengolahan pangan, nilai tambah tidak hanya didapat dari bahan pangan, tetapi juga melalui kemasan, branding, hingga distribusi produk.

:

"Namun, dampaknya sebenarnya jauh lebih besar," katanya.

Akan tetapi Bayu menyebutkan bahwa program makan bergizi gratis memiliki manfaat signifikan dalam memperbaiki gizi masyarakat dan merupakan investasi jangka panjang.

Mungkin di masa depan sebentar kita agak mengorbankan diri, ya. Tapi jangka panjang itu sungguh mengarah ke arah yang tepat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lapangan usaha pertanian di kuartal I/2024 mengalami penurunan sebesar 3,54% secara tahunan. Seperti diketahui, kondisi ini utamanya disebabkan oleh penurunan produksi komoditas pertanian.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers pada Mei 2024. Menurutnya, penurunan produksi komoditas pertanian pada awal 2024 disebabkan oleh fenomena El Nino.

“Lapangan usaha pertanian mengalami kontrak 3,54% sejak awal tahun 2024 karena penurunan produksi komoditas pertanian, spesifiknya pangan, dampak El Nino pada paruh kedua tahun 2023,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (6/5/2024).

Posting Komentar

-->