ZMedia Purwodadi

Megawati Bisa Naik Gaji Rp7 Miliar,Kontrak Jangka Panjang Red Sparks Terhalang Aturan KOVO

Table of Contents

Berita mengejutkan datang dari Liga Voli Korea, Daejeon JungKwanJang Red Sparks siap membuka proyek kontrak jangka panjang untuk Megawati Hangestri Pertiwi.

Paragraf berbunyi: Isu semakin berkembang, Red Sparks menyangka mereka akan mengikat Megawati Hangestri melalui kontrak selama tiga tahun di mana negosiasi gaji mencapai hingga puluhan miliar Rupiah.

Rencana praktis tersebut dapat berjalan, meskipun perlu dicatat bahwa Federasi Bola Voli Korea (KOVO) telah mengubah aturan seleksi try-out bagi pemain asing di Liga Voli Korea untuk bergabung.

Megatron, julukan Megawati Hangestri, terus dipermasuki sorotan seiring kinerjanya yang luar biasa bersama Red Sparks di musim kedua di Negeri Ginseng.

Dua musim memperkuat tim yang dikembangkan Ko Hee-jin itu, Megawati semakin memiliki kemampuan menempatkan di lini serangan.

Pada bulan sadder ini, ia berhasil membawa Red Sparks melanjutkan kekuasaan mereka atas musim ini dengan menang 10 pertandingan berturut-turut.

Raihan 10 kemenangan beruntun tersebut melampaui apa yang telah direkam Red Sparks dalam musim 2007-2008 dengan delapan kemenangan yang beruntun tanpa kekalah.

Dari segi individu, Megawati semakin dianggap sebagai salah satu pemain paling membahayakan dalam tabel klasemen top skor.

Seorang pemain berusia 25 tahun saat ini menempati rangking ketiga klasemen skor sementara musim ini dengan koleksi 481 poin pada perhitungan kemarin.

Dia juga menjadi pemain Asia Tenggara pertama yang bisa mencapai 1000 poin di pentas Liga Voli Korea.

Buktikan, pencapaian dan bukti di lapangan membuat Megawati tidak bisa dilepaskan begitu saja dari Red Sparks.

Bahkan mengutarakan kenyataan bahwa Red Sparks akan memperpanjang kontrak Megawati untuk jangka panjang.

Megatron disebut-sebut akan dikontrak selama tiga musim dengan nilai yang cukup fantastis pada batas keuangan Indonesia.

Dalam salah satu artikel mereka, Red Sparks disebut telah menyiapkan sekitar 2 miliar Won atau setara dengan Rp 22,5 miliar.

Dengan kata lain, Megawati akan menerima bayaran sekitar tujuh milyar rupiah per musimnya bersama tim asal Kota Daejeon tersebut.

Jika dibandingkan dengan pemain lokal Korea Selatan sendiri, kontrak Megawati lebih rendah dari tawaran nama besar lainnya.

Tentu saja, sebutlah ratu voli Korea, Kim Yeon-koung, yang masih berada di posisi teratas dalam daftar gaji pemain sektor putri. Mantan pemimpin timnas voli Korea Selatan ini mendapatkan 800 juta Won atau setara dengan Rp 9 miliar

Di belakang Kim ada Kang So-hwi (Expressway Hi-Pass) sebesar 800 juta won (Rp 9 miliar), Park Jeong-ah (AI Peppers) 775 juta Won (Rp 8,8 miliar).

Mantan rekan Megawati dan kapten Red Sparks Lee So-young juga masuk sebagai salah satu pemain termahal.

Pemain spiker luar yang saat ini membela Hwaseong IBK Altos itu mendapatkan total 700 juta Won, setara dengan sekitar Rp 8,1 miliar per musim.

Terganjal Regulasi KOVO

Namun isu yang dibawa oleh media Korea Selatan itu bisa jadi nyata, jika KOVO mengubah sistem perekrutan pemain asingnya.

Seperti diketahui, KOVO menentukan jalur try-out alias seleksi untuk semua pemain asing, baik dari kawasan Asia maupun non-Asia, agar dapat berpartisipasi di Liga Voli Korea,

Pemain asing melakukan pertandingan perekrutan, yang kemudian akan dipilih oleh tim-tim Liga Voli Korea.

Plus minus dihasilkan dari regulasi ini. Salah satu yang mendorong Red Sparks untuk memberikan kontrak jangka panjang kepada Megawati karena aturan menguatkan tim.

Dikatakan bahwa pemain luar negeri, baik dari Asia maupun non-Asia, hanya boleh memperkuat tim yang sama selama dua musim berturut-turut.

Jika ingin bertahan di Liga Voli Korea, maka musim ketiganya harus berganti tim, dan melalui try-out lagi.

Beda cerita jika KOVO segera melaksanakan perubahan peraturan yang sedang dikembangkan tentang perubahan peraturan transfer pemain kuota Asia.

KOVO berencana membuat peraturan kontrak bebas bagi pemain asing Asia. Dengan demikian, tim-tim Liga Voli Korea tidak membutuhkan jalur try out untuk mencari pemain asing Asia.

Keuntungannya adalah, tim dapat memberikan kontrak yang fleksibel untuk pemain tersebut. Namun, yang menjadi perhatian KOVO adalah kemungkinan tim-tim yang kuat secara finansial akan memanfaatkan celah dari aturan tersebut untuk bermain curang.

Hingga saat ini, belum diketahui kapan aturan kontrak bebas pemain asing Asia akan diterapkan, meski ada perencanaan untuk melaksanakannya dalam kompetisi tahun depan.

(/Giri)

Posting Komentar

-->