Permintaan Maaf dan Janji Prabowo soal Makan Bergizi Gratis

- Setelah dua minggu berjalan sejak tanggal 6 Januari 2024, Presiden Prabowo Subianto akhirnya mengumumkan pendapatnya tentang Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program utamanya.
Pernyataan soal makanan bergizi gratis dikemukakan Prabowo di tengah meletusnya berbagai kejadian dalam dua minggu terakhir, mulai dari reaksi positif dan negatif terhadap menu, hingga munculnya masalah keracunan makanan karena tidak diolah dengan baik.
Demikian pula, ketika pemerintah merencanakan untuk meningkatkan anggaran program makan bergizi gratis untuk mencapai lebih banyak penerima.
Karena sampai sekarang hanya sebagian kecil anak yang sudah merasakan makanan bergizi gratis. Jumlah penerima ini pun akan ditambah secara bertahap, menurut kemampuan anggaran dan Unit Layanan Pengadaan Pelayanan Gizi (SPPG).
Karena masalah ini, Prabowo menyatakan permintaan maaf karena MBG belum berhasil menjangkau semua kalangan.
Permintaan maaf
Terlepas dari segala kontroversi dan pujian, Prabowo menyampaikan permohonan maaf bahwa program makan bergizi gratis belum mencapai seluruh anak di Indonesia.
"Makanan yang bergizi ini tidak mudah dicapai oleh masyarakat secara fisik. Oleh karena itu, saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meminta maaf," kata Prabowo usai meresmikan proyek strategis ketenagalistrikan di 18 Provinsi di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
TK kepada semua orang tua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima," ujarnya lagi.
Kepala Negara menjelaskan, telah ada beberapa proses yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempercepat penambahan penerima manfaat. Namun, proses itu tidak jarang membutuhkan waktu yang lebih lama.
Dia bahkan mengatakan, proyek makan bergizi merupakan proyek yang sangat besar.
"Sistem administratif tidak memungkinkan. Proses jaminan agar uang yang dikirim tidak hilang, itu memerlukan proses tertentu yang kita harus jalankan. Dan untuk itu membutuhkan waktu," kata Prabowo.
Janjikan semua dapat
Bapak mantan Menteri Pertahanan melontarkan pernyataan bahwa semua anak akan tetap menerima makanan bergizi gratis di akhir tahun 2025, walaupun bukan dalam waktu yang singkat.
Karena, pemerintah akan menambah jumlah penerima manfaat secara bertahap.
"Aku percaya pada tahun 2025, akhir tahun 2025, semua anak Indonesia dapat mendapatkan makanan bergizi. Tapi, itu tidak bisa terjadi sekarang secara fisik tidak mungkin," ujarnya.
Dia juga kembali mengingatkan bahwa pemerintah secara terus-menerus mencari cara tercukupi dan terbaik.
"Saya memberikan perhatian khusus, saya mencari cara terbaik dan tercepat," ucapnya.
Rencana ini didukung oleh opsi penambahan anggaran yang sedang dipersiapkan oleh pemerintah.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa rencana penambahan anggaran tersebut berasal dari kontribusi pemerintah daerah dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Setidaknya sepanjang tahun ini, pemerintah daerah (pemda) sudah berkomitmen menganggarkan Rp 5 triliun untuk program unggulan ini. Bantuan bersifat sukarela sesuai selera anggaran daerah karena tidak dijadikan pengeluaran yang wajib (tunggakan).
Menurut perkiraan BGN, pemerintah memerlukan anggaran sekitar Rp 100 triliun sehubungan dengan September 2025 bagi mencapai 82,9 juta menerima.
"Hingga pergantian tahun 2025, angkasakan total yang bisa segera menerima manfaatnya akan mencapai 82,9 juta. Ini berarti, sudah pasti beliau sedang memikirkan tambahan anggaran yang dibutuhkan. Muncul gambaran menarik dari Badan Gizi kalau jumlah tambahan itu disalurkan di bulan September, sebenarnya Rp 100 triliun sudah cukup untukvore 82,9 juta ajudan," kata Dadan, pekan lalu.
Dananya ada
Pada sisi lain, Prabowo menekankan bahwa dana untuk meng.results ransang makanan gratis tersedia.
Memang, dia tidak meninggalkan kemungkinan akan dibutuhkannya biaya yang besar untuk mengakomodasi proyek MBG tersebut.
" Ini adalah proyek besar, tidak sederhana, fisiknya tidak ringan. Tapi saya yakin dananya ada, yakin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia yang lapar," kata Prabowo.
Prabowo juga meminta semua pihak tidak perlu mengucapkan terima kasih atas program "Makan Bersama Geng".
Menurutnya, memberi makan siang yang bergizi secara gratis adalah kewajibannya sebagai presiden.
Diketahui, beberapa kali ucapan terima kasih disampaikan oleh sejumlah murid . Tak jarang, para murid menyisipkan surat ucapan terima kasih di dalam tempat makan siang bekas.
"Saya mohon kepada semua guru silakan. Saya sangat menghargai, tapi jangan perlu mengucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo. Ini merupakan kewajiban saya sebagai Presiden," katanya.
Prabowo menyatakan, fotonya tidak mencari nama melalui program itu.
Ia kembali menekankan bahwa memberi makan rakyat adalah kewajibannya sebagai Presiden, sejalan dengan tujuannya mengurangi kemiskinan dan kelaparan.
"Ini kewajiban saya. Jadi tidak perlu ucapkan makasih kepada saya. Anak-anak diajarkan untuk hormati orangtua, hormati guru. Kemudian,lah bekajar dengan baik. Kita di sini tidak mencari nama," katanya.
Posting Komentar