Fikri Jufri Dimakamkan di TPU Karet Bivak

Sekitar pukul 16.30 WIB, jenazah diletakkan ke dalam liang lahat. Kemal Jufri, anak dari Fikri Jufri, masuk ke liang lahat dan menguburkan ayahnya. Merah tanah dari makam tampak terlihat pada pakaian yang ia kenakan.
Goenawan Mohamad muncul, duduk tak jauh dari makam Fikri Jufri.
Dengan tertawa, pria yang dikenal dengan GM maju mendekati makam. Pria tua itu ingin menyampaikan pesan terakhirnya untuk Fikri Jufri.
Dibantu beberapa kerabat lain, GM berdiri di depan dua buah mikrofon untuk menyampaikan kenangan tentang temannya yang terkasih. "Fikri dan saya adalah kombinasi yang tidak cocok dan cocok," kata GM dengan suara yang begitu lembut, hampir tidak terdengar.
Angin berhembus, kadang kencang, kadang lembut. Fikri Jufri dimakamkan di liang lahat yang sama dengan kekasih hatinya, Annisa. Bau mawar tercium semerbak dari gundukan tanah itu, bunga tabur membungkus permukaan makam Fikri Jufri.
Fikri Jufri selama hidupnya adalah seorang wartawan yang berpengalaman. Lahir di Jakarta, 25 Maret 1936, Fikri Jufri dikenal memiliki kekuatan lobi, kemampuan mendapatkan berita, serta keahlian dalam teknik wawancara dan mendapatkan bahan rahasia.
Pada tahun 1976, FJ merupakan jurnalis pertama yang melaporkan kasus yang melibatkan Pertamina yang terjebak utang dan hampir bangkrut karena masalah pengelolaan yang tidak tepat. FJ juga diketahui sebagai pendiri dan pernah menjabat sebagai Pemimpin Umum Majalah MATRA pada pertengahan tahun 1980-an.
Dia pernah belajar di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Pada hidupnya, ia dikenal mengagumi pikiran-pikiran dari Sumitro Djojohadikusumo, ayah kandung Presiden ke-8 Prabowo Subianto.
Pada Kamis, 6 Maret 2025, tepat pada hari ulang tahun Tempo ke-54 tahun, FJ meninggal dunia. Pagi hari itu, sosok wartawan senior tersebut meninggal.
Posting Komentar