ZMedia Purwodadi

Mengapa Dedi Mulyadi Tidak Turun Langsung ke Lokasi Banjir Bekasi?

Table of Contents

- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku menerima pertanyaan dari masyarakat mengapa ia tidak langsung meninjau langsung lokasi banjir di Kota Bekasi.

Menanggapi hal tersebut, Dedi menjelaskan bahwa dirinya saat ini fokus menangani akar masalah banjir yang terjadi di Bekasi Kota, Kabupaten Bekasi, dan Karawang. Sumber utamanya berasal dari Puncak, Kabupaten Bogor.

via WhatsApp, Kamis (6/3/2025).

Ia menegaskan bahwa langkah-langkah penyelesaian sudah jelas, yakni dengan mengembalikan kawasan Puncak menjadi kawasan hijau dan hutan. Kawasan hutan tersebut nantinya akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Bangunan-bangunan yang ada di sana akan dirobohkan, tapi tentu ini memerlukan waktu. Bangunan-bangunan tersebut kuat, jadi memerlukan proses dan biaya besar," jelasnya.

Dedi juga mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup serta Kementerian Koordinator Bidang Pangan dalam upaya ini.

Menurutnya, langkah ini juga merupakan solusi utama untuk mengatasi banjir yang tidak hanya berdampak di Bekasi dan Karawang, tetapi juga di Jakarta dan Bogor.

Sementara itu, terkait penanganan longsor di Kota Bogor, Dedi menyoroti peran PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang seharusnya bertanggung jawab atas pembangunan dinding penahan tanah atau tanggul di area longsor.

"Sebenarnya membuat tanggul atau benteng itu kewajiban PT KAI. Tapi karena tampaknya mereka tidak punya biaya, saya perintahkan Dinas PU Provinsi Jawa Barat untuk mengambil alih dan segera membangun benteng penahan longsor," katanya.

Dia meminta doa dan dukungan masyarakat agar penanganan bencana ini dapat berjalan dengan baik.

"Karena ini bencana yang terjadi bersamaan, maka langkah-langkah yang diambil harus direncanakan, diukur, dan tepat," pungkasnya.

Posting Komentar

-->