Naturalisasi Malaysia Meniru Indonesia, Media Vietnam: Tidak Memiliki Sikap yang Tegas!
Table of Contents

Media di Vietnam memberikan perhatian khusus terhadap perubahan arah kebijakan naturalisasi yang diterapkan oleh Malaysia, yang kini semakin menyerupai program yang telah diterapkan oleh Indonesia. Perubahan kebijakan ini muncul menjelang persiapan tim nasional Malaysia untuk mengikuti Kualifikasi Piala Asia 2027.
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) secara mendadak mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan proses naturalisasi bagi pemain asing yang tidak memiliki keturunan Malaysia. Pengumuman tersebut disampaikan tepat sebelum dimulainya Kualifikasi Piala Asia 2027 yang dijadwalkan pada bulan Maret ini, sehingga sikap Malaysia menjadi sorotan publik.
Reaksi publik Vietnam, melalui salah satu media lokal, menunjukkan bahwa langkah Malaysia tersebut dianggap akan memberikan dampak yang cukup signifikan. Dampak tersebut akan dirasakan oleh Vietnam saat mereka bertemu dengan Malaysia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2026, mengingat kedua tim berada dalam grup yang sama.
Vietnam dan Malaysia berada di Grup F bersama Nepal dan Laos, di mana mereka akan bersaing untuk memperebutkan satu tiket menuju putaran final Piala Asia 2027. Selain dampak yang mungkin besar, perubahan kebijakan naturalisasi yang dilakukan oleh Malaysia juga dinilai semakin mirip dengan langkah yang diambil oleh Indonesia.
Dengan demikian, Vietnam merasa bahwa Malaysia tidak memiliki pendirian yang kuat dan hanya mampu meniru kebijakan yang telah diterapkan oleh tim lain yang terbukti berhasil. "Sebelumnya, Malaysia memiliki keinginan untuk memiliki lebih banyak pemain yang dinaturalisasi sebagai persiapan untuk menghadapi tim Vietnam," ungkap Dantri.com.vn.
"Ini mirip dengan strategi yang diterapkan oleh tim Indonesia pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung tahun lalu." Namun, dalam beberapa hari terakhir, masyarakat Malaysia melaporkan bahwa FAM telah memutuskan untuk menghentikan proses naturalisasi bagi pemain yang bukan berasal dari Malaysia.
Perubahan dalam kebijakan naturalisasi pemain di Malaysia ini bisa berpotensi mengubah keseimbangan pertandingan saat mereka melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027. Bukan hanya Vietnam yang mempertanyakan konsistensi Malaysia dalam menerapkan program naturalisasi pemain, tetapi publik Malaysia sendiri juga memiliki beragam tanggapan.
Menurut Dantri.com.vn, reaksi publik Malaysia beragam, tetapi satu hal yang dapat dipahami dari langkah ini adalah bahwa Malaysia berusaha untuk meningkatkan kekuatan tim dan memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola usia muda di negara tersebut. "Setelah FAM mengumumkan penghentian naturalisasi bagi pemain non-Malaysia, opini publik tentang sepak bola di Malaysia bereaksi dengan cara yang berbeda-beda."
"Ada yang berpendapat bahwa keputusan ini mungkin akan menghambat Malaysia dalam upaya meningkatkan kekuatannya. Namun, pada akhirnya, hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola usia muda di negara ini," tulis Dantri.com.vn lebih lanjut.
Tidak ada salahnya untuk menerapkan program naturalisasi yang sama seperti yang dilakukan oleh Indonesia, karena hal tersebut tidak dilarang oleh FIFA. Saat ini, naturalisasi telah menjadi suatu kebutuhan, terutama bagi tim-tim yang berusaha untuk meningkatkan kekuatan mereka secara instan. Selain memberikan dampak positif, proses naturalisasi juga memiliki potensi untuk menimbulkan efek negatif, terutama dalam hal regenerasi pemain yang berasal dari dalam negeri.
Posting Komentar