Prakiraan Keputusan Sidang Isbat 1 Syawal 1446 Hijriah: Menentukan Tanggal Lebaran Idul Fitri

Sidang Isbat Awal Syawal 1446 Hijriah (H) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) direncanakan jadi pada hari Sabtu, tanggal 29 Maret 2025 (29 Ramadhan 1446 H), di gedung utama Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Sidang Isbat bakal memutuskan kapan terjadinya Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, yakni entah besok Minggu, tanggal 30 Maret 2025, atau malahan Jumat berikutnya, yaitu tanggal 31 Maret 2025. Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang penetapan waktu-waktu penting agama Islam melalui Sidang Isbat ini, cara pengambilannya adalah menggabungkan perhitungan ilmiah (hisab) dan juga observasi munculnya bulan sabit baru secara langsung (rukyahtul hilal).
Urutan sidang isbat pada tahun 2025 akan dimulai pada pukul 16:30 waktu Indonesia Bagian Barat melalui seminar tentang posisi hilal. Acara ini bakal disertai oleh wakil-wakil dari beberapa organisasi kemasyarakatan Islam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lembaga Penerbangan dan Antarktika Nasional (LAPAN), bersama dengan pakar-pakar astronomi berasal dari beragam institusi seperti Observatorium Bosscha dan Planetarium Jakarta.
Pada saat bersamaan, pemantauan hilal akan dilaksanakan di 33 lokasi merata throughout seluruh wilayah Indonesia, terkecuali di Bali sebab bertabrakan dengan peringatan Hari Raya Nyepi yang menjadi hari libur utama bagi masyarakat Hindu majority di daerah tersebut. Sedangkan sidang Isbat akan diselenggarakan secara tertutup dimulai pada pukul 18:45 WIB guna mendiskusikan hasil dari pengamatan hisab serta rukyat.
Hasil Sidang Isbat akan disampaikan kepada publik melalui konferensi pers yang dilakukan Menag Nasaruddin Umar pada masa setelah salat Isya di kawasan Indonesia bagian barat.
Perkiraan Keluarnya Keputusan Resmi Tentang Penentuan Awal Ramadhan dan Syawal 2025: Apakah Tanggal Libur Muhammadiyah Dan Pemerintah Cocok?
Idul Fitri 1446 Hijriah Diprediksi akan turun antara hari Minggu, tanggal 30 Maret 2025, hingga Senin, tanggal 31 Maret 2025. Ini sangat ditentukan oleh pengamatan bulan sabit baru yang sedang dikerjakan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama serta beberapa instansi lain termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Temuan tersebut nanti akan dibahas dan disampaikan dalam Sidang Isbat pada Sabtu malam, 29 Maret 2025.Menurut pengamatan astronomi atau hisab yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), posisi bulan sabit pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, masih terletak di bawah garis horizon dengan tinggi sekitar -3 sampai -1 derajat. Ini menunjukkan bahwa dalam prinsipnya, bulan sabit tersebut sulit untuk dilihat; maka diprediksi kemunculannya sangat kecil. bulan Ramadhan Akan disempurnakan menjadi 30 hari (istikomal). Idul Fitri kemungkinan akan terjadi pada Senin, tanggal 31 Maret 2025 di pagi hari.
Berikut adalah rincian tentang hilal pada Sabtu, 29 Maret 2025: Hilal akan berada sekitar -3,29 derajat di Merauke, Papua, dan mencapai ketinggian sekitar -1,07 derajat di Sabang, Aceh. Untuk elongasi Indonesia ketika Matahari tenggelam pada tanggal itu, angkanya diperkirakan menjadi 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah, sementara di Oksibil, Papua, nilai ini mendekati 1,61 derajat.
Syarat Imkanur Rukyat (peluang melihat sabit bulan) yang telah disetujui oleh Para Menteri Agama dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), menyatakan bahwa untuk dikategorikan sebagai terlihat, sabit bulan harus mencapai tinggi setidaknya 3 derajat dengan elongasi sebesar 6,4 derajat.
Karena hilal terlalu rendah dan belum mencapai standar yang ditentukan, perhitungan ini semakin menguatkan dugaan bahwa Idul Fitri mungkin jatuh pada tanggal 31 Maret 2025 atau dua hari setelah Sidang Isbat.
Walaupun begitu, pihak berwenang masih berniat melaksanakan Rukyatul Hilal (pengamatan bulan sabit) di lebih dari 30 lokasi merata di seluruh wilayah Indonesia guna mengecek kalkulasinya. Pengumuman resmi tentang awal 1 Syawal 1446 H bakal disahkan lewat sidang Isbat yang diprakarsai Kemenag pada hari Sabtu, tanggal 29 Maret 2025.
"Walaupun tak terlihat, Rukyatul Hilal tetap dilaksanakan oleh kami sebab ini adalah ajaran Islam. Selain itu, menurut pendapat saya, hal tersebut juga menjadi penyebutan agama Islam, dan yang ketiga, ini termasuk dalam fasilitasi keagamaan dari pemerintahan," ungkap Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Muslim di Kementerian Agama (Kemenag) Abu Rokhmad, seperti dilansir ANTARA pada hari Jumat tanggal 21 Maret tahun 2025.
"Berdasarkan perhitungan kami, Insya Allah (Idul Fitri) mungkin akan jatuh pada hari yang sama dengan pihak lainnya, yakni tanggal 31 Maret," tambah Abu Rokhmad.
Pada saat yang sama, sebuah organisasi kemasyarakatan Islam lainnya, Muhammadiyah sudah mengumumkan sebelumnya bahwa Idul Fitri 1446 Hijriah akan jatuh pada hari Senin, tanggal 31 Maret 2025 di awal pagi. Pengambilan keputusan ini berdasar pada Maklumat dari Ketua Umum Pusat (PP) Muhammadiyah dengan nomor dokumen 1/MLM/I.0/E/20251/MLM/I.0/E/2025.
Muhammadiyah menerapkan metode hisab wujudul hilal, yang tak mengharuskan terlihatnya bulan sabit tersebut. Cukup dengan menegaskan bahwa hilal telah berada di atas ufok, bahkan jika belum sesuai dengan standar Impanur Rukyat.
Dalam pernyataannya disebutkan bahwa tiga kriteria hilal Muhammadiyah belum tercapai, yaitu ijtima' berlangsung setelah Matahari terbenam (di Yogyakarta, tempat utama Muhammadiyah), kedudukan hilal belum mencapai batas yang diperbolehkan (dihitung dengan minus derajat), dan Bulan masih di bawah ufuk ketika Matahari tertimpa. Karena alasan tersebut, Ramadhan dipastikan berlangsung selama 30 hari.
Sebelumnya, Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriah akan jatuh lebih awal dibandingkan dengan penetapan pemerintah. Walaupun keduanya memiliki aturan dan cara penghitungan sendiri-sendiri, baik pemerintah maupun Muhammadiyah pada tahun ini mulai berpuasa pada hari yang sama, yaitu Sabtu, tanggal 1 Maret 2025 di pagi hari.
Bisa jadi kedua belah pihak ini akan memilih tanggal yang sama untuk perayaan Lebaran, apabila melihat keputusan Muhammadiyah serta perkiraan sementara dari BMKG. Menteri Agama Nasaruddin Umar sudah sejak lama yakin bahwa departemen mereka akan menyatakan Hari Raya Idul Fitri pada hari yang bersamaan dengan organisasi lain, misalnya saja Muhammadiyah.
"Insyallah harapan Lebarannya pun demikian, mengingat saat perkiraan tersebut ( Sabtu, 29 Maret 2025 ) masih nihil, jadi belum ada (cakrawala bulan yang terlihat), " kata Nasaruddin seperti dilansir ANTARA, Jumat (28/3/2025).
Posting Komentar