ZMedia Purwodadi

Wisata Myanmar: Serunya Festival Thingyan April 2025

Table of Contents

Festival Thingyan akan digelar di Danau Inle, Nyaungshwe, Myanmar . Dikutip dari Antara Festival ini akan diselenggarakan selama empat hari mulai tanggal 13 sampai dengan 16 April 2025. Salah satu alasan utamanya adalah karena Nyaungshwe menjadi destinasi pariwisata yang terkenal.

Danau Inle yang memiliki area seluas 489.721 hektare adalah salah satu atraksi turis terkemuka di Myanmar. Festival Thingyan Terapung kali ini akan menghadirkan beragam acara hiburan dengan beberapa aktivitas terbaru yang saat ini sedang dibahas.

Mengenal Festival Thingyan

Festival Thingyan adalah perayaan Tahun Baru di Myanmar. Berdasarkan laman web tersebut, Myanmar Immigration Festival ini merupakan perayaan air terbesar dan paling populer di Myanmar. Awalnya, acara tersebut dimulai saat kerajaan dipimpin oleh Raja Anawrahta pada abad ke-11. Pada zaman itu, festival bertujuan untuk menyembah Buddha serta mengamalkan pengajaran-Nya. Selain itu, momen ini juga digunakan sebagai kesempatan bagi warga setempat untuk membersihkan diri secara spiritual dan meresmikan awal tahun yang suci.

Dengan berjalannya waktu, acara tersebut berkembang menjadi sebuah festivitas untuk menyambut tahun baru dan kemudian dinamai Thingyan. Nama Thingyan diambil dari kata Sankserta 'Sankranti' yang merujuk pada pindahnya posisi matahari dari salah satu rasi bintang ke rasi bintang lainnya.

Tradisionalnya, penduduk Myanmar meracik minyak wangi dari beragam tipe bunga serta helai daun, lalu meletakkannya di dalam vas atau pot ditempatkan di hadapan rumah. Sehari-hari, mereka memanfaatkan ragam aroma yang dibuat dari variasi dedaunan tersebut.

Pesta ini bertahan selama empat hari di tengah bulan April. Acara ini dibuka dengan Maha Thingyan, atau dikenal juga sebagai Perayaan Air, di mana para peserta saling menyiram satu sama lain untuk membersihkan segala kesalahan dan nasib buruk dari tahun lalu. Kebiasaan membasuh diri dengan air ini memiliki akar dalam tradisi Buddhis kuno yang meliputi memandikan patung-patung Buddha saat merayakan pergantian tahun baru. Sesudah basah kuyup oleh percikan air tersebut, kebanyakan orang akan keluar dan meraut tubuh mereka di bawah sinar matahari agar pakaian bisa cepat kering sementara menikmati momen istirahat bersama.

Ketika musik dimainkan di sepanjang malam, festival menjadi lebih ramai dengan aneka aktivitas seperti tarian, obrolan seru, serta memprediksi masa depan. Penduduk Myanmar menggunakan pakaian warna-warni yang mencolok dan membawa senapan air serta ember untuk bermain-main dengan air bersama-sama.

Warga Myanmar Akan Sambut Tahun Baru Adat Mereka dengan Protes



Posting Komentar

-->