Gugup tapi Senang saat Dipuji? Mungkin Kamu Memiliki 7 Karakteristik Ini

Menerima pujaan sering kali dirasakan sebagai sesuatu yang membingungkan, terutama ketika kita jarang mengalaminya atau merasa belum layak untuk itu. Tanggapan alami yang timbul dapat mencakup tersenyum canggung, berkata "terima kasih" dengan gugup, atau malahan bergegas menyingkirkan perbincangan tersebut. Ada juga beberapa individu yang tampaknya tak nyaman saat dipuja meskipun dalam hati mereka sungguh-sungguh mengapresiasinya.
Mereka bisa jadi akan mengungkapkan ekspresi atau gerakan tubuh semacam "menyeringai" ketika mendapat pujian secara publik akibat perasaan gugup yang tak terkendali. Walaupun demikian, penghargaan yang berasal dari orang lain masih memiliki dampak baik yang mereka nikmati tanpa disadari. Berdasarkan informasi dari Geediting.com pada hari Jumat, 25 April, berikut adalah sejumlah sifat khas yang biasa ditemui pada individu-individu tersebut.
1. Cemas dengan Mudah ketika Menjadi Fokus Perhatian Secara Tiba-tiba
Ketika mendapat pujian, mereka cenderung menjadi gugup dan sedikit kebingungan dalam menerimanya. Seolah-olah tiba-tiba semua orang menatap mereka dan hal ini menyebabkan perasaan yang tidak tenang untuk sejenak.
2. Terus Mencoba untuk Menyudutkan Atau Memindahkannya Ketika Dipuji
Tanggapan awal yang umum timbul adalah dengan bersikap rendah hati atau memandang remeh pujian tersebut. Walaupun sesungguhnya menyukai apresiasi positif, mereka lebih condong untuk menolak atau menjauhkannya supaya tampak tidak angkuh.
3. Acapkali Mengkhawatirkan Kejujuran Di Balik Ucapan Pujiannya
Mereka mungkin tanpa disadari menggumamkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran mereka tentang keaslian pujian yang didapat; apakah sungguh datang dari lubuk hati yang tulus atau hanyalah kata-kata kosong belaka. Ketidakpercayaan akan kesungguhan pujian kadang timbul lantaran keragu-raguan untuk percaya bahwa sesuatu yang bagus bisa menimpa dirinya sendiri.
4. Gembira Menerawangi Puji-Pujian Saat Sepi
Walaupun tampak teguh dari luar, pada waktu-waktu privat mereka biasanya merenungkan pujian-pujiannya lagi. Setiap kalimat positif yang dirasakan bakal dikaji berulangkali di dalam pikirannya dan secara diam-diam disyukuri kehalusannya.
5. Secara Tersirat sangat Menginginkan Pujian dari Orang Lain
Terlepas dari penampilan mereka yang tampaknya tak membutuhkan pujian, pada dasarnya mereka menyimpan harapan tersendiri untuk mendapatkan penghargaan serta akuiannya di mata orang-orang di sekelilingnya. Pengakuan dari pihak luar ternyata menjadi sumber motivasi yang secara diam-diam amat penting bagi mereka saat menghadapi berbagai tugas atau tantangan hidup.
6. Cenderung sangat kritikal terhadap kekurangan diri sendiri
Mereka cenderung sangat mengutamakan kelemahan dan kesalahan sepele dalam diri sendiri. Otak mereka penuh dengan catatan tentang aspek-aspek yang masih kurang sempurna, sehingga membuatnya susah untuk total menyetujui pujaan orang lain terhadap sisi positif mereka.
7. Kesulitan Mengakui Bahwa Mereka Layak Untuk Dipuji Begitu Saja
Rasa kurang berharga kerap kali menghalangi mereka dari penerimaan pujian sepenuhnya dan dengan ikhlas. Mereka menilai diri sendiri masih belum mencukupi atau belum melaksanakan sesuatu yang sungguhan istimewa sehingga layak mendapat apresiasi semacam itu dari orang lain.
Mengenali karakteristik tersebut mempermudah kita untuk menyadari bahwa respons "tak nyaman" terhadap pujian belum tentu menunjukkan ketidakpedulian. Kebanyakan waktu, hal itu hanya ekspresi kebersamaan batin yang berlebihan atau pertarungan internal dengan diri sendiri saat mencerna penghargaan dari orang lain.
(*)
Posting Komentar