Kemajuan Teknologi Anti Wheelie Kymco: Melebihi Keandalan Motor MotoGP di Indonesia

Keunikan Teknologi Anti Wheelie Kymco, Lebih Maju daripada Sepeda Motor MotoGP
Karakteristik teknologi anti wheelie dari Kymco memungkinkan pengendalian sayap yang membantu mencegah terjadinya gerakan wheelie pada saat akselerasi. Teknologi ini juga dapat digunakan dalam balapan MotoGP lho.
/ Sport
Rezki Alif Pambudi 2 Mei pukul 10:00 WIB 2 Mei pukul 10:00 WIB- Teknologi anti wheelie merupakan salah satu inovasi yang berhasil diperkenalkan dalam balap MotoGP selama beberapa tahun belakangan ini.
MotoGP pada era modern ini dapat disebut sebagai jauh lebih menantang untuk melakukan wheelie bila dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu.
Teknologi anti wheelie di MotoGP awalnya hanya mengandalkan sayap atau winglet untuk menambah kekuatan downforce.
Selanjutnya berevolusi menjadi sistem elektronik yang menggunakan sensor untuk secara otomatis memperkecil daya mesin ketika mendeteksi adanya wheelie.
Selanjutnya disokong oleh penerapan perangkat holeshot, yang menyebabkan suspensi bagian depan menurun untuk mencegah kemungkinan terjadinya wheelie ketika motor melaju dengan kecepatan tinggi.
Meskipun demikian, terkadang bahkan sistem yang telah maju masih menampilkan performa di bawah standar, menyebabkan para pembalap menghadapi tantangan dalam mencapai start yang lancar dan cepat.
Solusi menarik telah diciptakan oleh produsen sepeda motor dari Taiwan, Kymco. Mereka mengembangkan teknologi anti-wheelie untuk motornya yang berbasis listrik yaitu Kymco Super Nex.

Jangan terlalu memperhatikan lubang-lubang berbentuk heksagonal atau segi enam pada fairing sisi Kymcom Super Nex itu.
Lubang tersebut bertujuan untuk menurunkan suhu baterai, sementara alat pencegah wheelie yang disebutkan merupakan jenis winglet mirip dengan yang digunakan dalam balap MotoGP.
Perbedaannya terletak pada fakta bahwa motor MotoGP biasanya menggunakan sayap belakang statis, sedangkan Kymco Super Nex mengadopsi sayap depan yang dapat bergerak dengan sendirinya.
Jadi winglet ini dapat bergerak naik maupun turun tergantung pada kondisi atau posisi mesin.
Sensor akan mendeteksi potensi wheelie pada sepeda motor dan secara otomatis memindahkan posisi winglet agar dapat mencegah atau mengurangi terjadinya wheelie.
Jika sensor wheelie mengenali bahwa roda depan terangkat, sistem tersebut akan memperingatkan winglet agar menaikkan sudut miringnya.
Apabila roda terus meninggi, maka sudut winglet akan bertambah tinggi pula dan setelah itu merosot ketika wheelie perlahan berkurang.

Sistem ini telah diluncurkan pada tahun 2022 di Super Nex, tetapi mereka belum memproduksinya dalam skala besar hingga saat ini.
Jika diimplementasikan pada balapan MotoGP, ini akan menjadi hal yang menarik tetapi pastinya kita perlu mempertimbangkan efeknya dengan lebih mendalam pula.
Copyright 2025
Related Article
Posting Komentar