ZMedia Purwodadi

5 Fakta Mengejutkan Tentang Proyek Ibu Kota Nusantara yang Tidak Diungkap ke Publik

Table of Contents

5 Fakta Mengejutkan Tentang Proyek Ibu Kota Nusantara yang Tidak Diungkap ke Publik

| Oleh Tim Redaksi Bogorpedia

Pekerja konstruksi di proyek Ibu Kota Nusantara
Pekerja konstruksi saat proses awal pembangunan IKN Nusantara. (Foto: Wikipedia)

Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dibangun di Kalimantan Timur menjadi simbol transformasi Indonesia. Namun, di balik narasi besar tersebut, tersimpan sejumlah fakta penting yang jarang diungkap secara terbuka ke publik. Berikut lima fakta tersebut, disertai sumber kredibel.

1. Risiko Krisis Air Bersih Akibat Kondisi Tanah

Studi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa sebagian wilayah IKN terdiri dari lahan gambut dan ex-tambang yang tidak mampu menyerap air dengan optimal. Ini meningkatkan risiko krisis air di masa depan.

Sumber: KLHK, "Kajian Lingkungan Hidup Strategis IKN" (2022)

2. Dampak Sosial: Relokasi Komunitas Adat

Menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), masyarakat adat seperti Suku Balik terdampak langsung karena wilayah mereka masuk dalam zona pembangunan IKN. Proses relokasi dinilai belum memperhatikan prinsip hak asasi masyarakat adat.

Sumber: WALHI, Siaran Pers Nasional, 2023

3. Bekas Lubang Tambang yang Belum Direhabilitasi

Data dari Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan menunjukkan bahwa di sekitar kawasan IKN terdapat lebih dari 150 lubang bekas tambang yang belum direklamasi dan berpotensi membahayakan warga serta pekerja proyek.

Sumber: JATAM Kaltim, Laporan Investigatif 2023

4. Ketergantungan pada APBN di Tengah Minimnya Investasi Swasta

Laporan Kementerian Keuangan RI mencatat bahwa lebih dari 70% dana pembangunan IKN hingga 2024 berasal dari APBN. Minimnya investor swasta disebabkan proses lahan yang belum bersih (clean and clear).

Sumber: Kemenkeu, Nota Keuangan RAPBN 2024

5. Deforestasi Masif dan Dampak Iklim

Menurut Greenpeace Indonesia, pembangunan IKN dapat menyebabkan hilangnya lebih dari 180.000 hektare hutan tropis primer dan sekunder, yang berakibat langsung pada kenaikan emisi karbon di wilayah tersebut.

Sumber: Greenpeace Indonesia, Briefing Paper "IKN dan Ancaman Hutan Tropis", 2023

Kesimpulan

Transparansi informasi menjadi hal penting dalam megaproyek seperti IKN. Pemerintah perlu membuka data, merespons masukan masyarakat adat, serta menjamin keberlanjutan agar proyek ini benar-benar berdampak positif, bukan hanya simbolik.

Posting Komentar

-->