Rudal Cina dalam Konflik Israel vs Iran: Skenario Terkuat
Gencatan Senjata Israel-Iran: Cina Turun Tangan, Rudal Hipersonik Jadi Sorotan
Bogorpedia, Jakarta – Setelah 12 hari bentrokan militer, konflik antara Israel dan Iran akhirnya mereda.
Pada Selasa, 24 Juni 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata menyeluruh antara kedua negara.
Awal Konflik: Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran
Konflik ini dipicu serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni 2025.
Target utama termasuk reaktor di Arak, fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordow, serta laboratorium Isfahan.
Beberapa pejabat militer dan ilmuwan Iran dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Iran Membalas, Amerika Serikat Terlibat
Iran, yang membantah memiliki program senjata nuklir, meluncurkan rudal balistik ke kota-kota Israel.
Ketegangan meningkat saat AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada 21 Juni 2025.
Cina Mengecam Aksi Militer AS
Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Dubes-nya di PBB, Fu Cong, Cina mengecam keras serangan AS.
Mereka menyebut tindakan tersebut melanggar hukum internasional dan memperburuk ketegangan regional.
Akankah Cina Terlibat Militer?
Pernyataan Cina memunculkan pertanyaan apakah negara itu akan ikut campur secara militer jika konflik berlanjut.
Jika ya, maka kekuatan rudal hipersonik Cina menjadi faktor yang tak bisa diabaikan.
Inilah Daftar Rudal Hipersonik Cina yang Diwaspadai
Cina telah berinvestasi besar dalam riset dan pengembangan senjata hipersonik selama dua dekade terakhir.
Senjata ini mampu melaju di atas MACH 5 dan bermanuver, menyulitkan sistem pertahanan konvensional mendeteksinya.
DF-17 (Dongfeng-17)
DF-17 memiliki jangkauan 1.600–2.400 km dan kecepatan MACH 5–10.
Rudal ini berbahan bakar padat dan bisa membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir.
DF-41
DF-41 adalah rudal balistik antarbenua yang dapat membawa kendaraan hipersonik dan hulu ledak nuklir.
Pada 2021, rudal ini diuji dan mengelilingi Bumi, memicu kekhawatiran intelijen AS.
Foto: Thomas Peter/Reuters – Parade militer 70 tahun RRT di Beijing, 1 Oktober 2019
DF-27
DF-27 memiliki jangkauan hingga 8.000 km dengan panduan presisi tinggi.
Senjata ini dikembangkan untuk menyerang target jauh seperti Guam dan Hawaii.
Starry Sky-2 (Xingkong-2)
Starry Sky-2 merupakan rudal hipersonik jelajah dengan desain waverider yang diuji pada 2018.
Dengan kecepatan MACH 6, rudal ini sangat sulit dilacak dan diperkirakan cocok untuk serangan laut.
Penutup
Gencatan senjata Israel-Iran membawa harapan damai, namun ancaman senjata canggih tetap membayangi kawasan.
Jika Cina turun tangan, kekuatan rudal hipersoniknya akan menjadi penentu dominasi militer masa depan.
Posting Komentar