ZMedia Purwodadi

Tidak Semua IPO Segera Cetak Cuan: Perhatikan Nasihat Analis Ini

Table of Contents
IPO Terbaru 2025: Chandra Daya Investasi Sorotan Baru di Bursa Efek

IPO Terbaru 2025: Chandra Daya Investasi Sorotan Baru di Bursa Efek

Ilustrasi IPO PT Chandra Daya Investasi di Bursa Efek Indonesia tahun 2025

Jakarta – Bursa Efek Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (IPO) berskala jumbo. Kali ini, giliran PT Chandra Daya Investasi (CDIA), anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), yang akan menghimpun dana sebesar Rp 2,73 triliun.

Minim Emiten, Nilai Jumbo

Sepanjang semester pertama 2025, tercatat hanya 14 perusahaan melantai di BEI melalui IPO. Namun total dana yang diraih cukup signifikan, yakni mencapai Rp 7,37 triliun. Beberapa emiten dengan nilai tertinggi:

  • PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) – Rp 2,3 triliun
  • PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) – Rp 2,04 triliun

Saham YUPI justru mengalami koreksi hingga 23,43% setelah IPO. Ini menjadi catatan penting bagi calon investor baru.

IPO Besar, Tapi Kinerja Melempem

Beberapa IPO besar sebelumnya gagal mempertahankan performa. Contoh nyata:

  • GOTO – dari Rp 338 (IPO) ke Rp 61 (2025)
  • BUKA – dari Rp 850 ke Rp 137
  • MTEL – turun 31,87% ke Rp 545

Kondisi ini menunjukkan bahwa nominal besar tidak menjamin performa saham akan selalu cemerlang di pasar sekunder.

Analisis Pasar: Jangan Terjebak Valuasi

Menurut analis pasar modal Irwan Ariston, banyak IPO memiliki valuasi awal yang terlalu tinggi. Ia menyarankan agar investor memperhatikan:

  • Prospek industri emiten
  • Kredibilitas manajemen dan komisaris
  • Komparasi valuasi dengan kompetitor sektor

“Kalau jatah IPO besar, bisa jadi tak laku. Kalau sedikit, mungkin akan dipompa market maker,” ungkap Irwan.

Sukses IPO karena Pemilik Bonafide

Menurut pengamat Kartika Sutandi, keberhasilan IPO juga sangat bergantung pada reputasi pemilik. Ia mencontohkan kesuksesan saham milik taipan Prajogo Pangestu:

  • BREN – naik 685,25% (Rp 780 ke Rp 6.125)
  • CUAN – melejit 5.195,45% (Rp 220 ke Rp 11.650)

Pemilik yang memiliki rekam jejak baik cenderung menjaga integritas perusahaannya setelah IPO.

Kesimpulan

IPO bukan sekadar ajang pengumpulan dana, melainkan langkah strategis perusahaan untuk ekspansi. Namun bagi investor, ini adalah peluang yang penuh risiko.

Tips Sebelum Beli Saham IPO

  1. Lakukan riset fundamental perusahaan
  2. Tinjau potensi sektornya di pasar
  3. Cek siapa pemiliknya
  4. Waspadai valuasi yang terlalu tinggi

Dengan pemahaman yang tepat, IPO bisa menjadi pintu masuk investasi yang menguntungkan, bukan jebakan spekulatif.

Posting Komentar

-->