Gaya Liam Gallagher: Arti dan Makna Parka Oasis

Liam Gallagher dan Kebiasaan Mengenakan Parka
Liam Gallagher, vokalis legendaris Oasis, dikenal memiliki gaya yang khas dan tak tergoyahkan. Salah satu elemen pakaian yang selalu melekat pada dirinya adalah parka. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan jaket khas ini. Noel Gallagher, kakaknya, mengungkap bahwa adiknya mendapatkan parka Stone Island pertamanya saat berusia tujuh tahun, dan sejak itu, jaket tersebut nyaris selalu melekat di tubuhnya.
Pada akhir 2023 lalu, Liam tampil sebagai wajah utama kampanye Community as a Form of Research dari Stone Island, lengkap dengan jaket Jock mereka. Namun, ketika Oasis kembali tampil dalam tur Oasis Live ’25 di Cardiff, ia justru mengejutkan banyak orang. Alih-alih mengenakan jaket Stone Island seperti biasanya, ia memilih jaket dari label Italia Ten C, merek yang juga punya akar sejarah dengan Stone Island.
Jaket yang ia kenakan adalah hasil kolaborasi Ten C dengan Awake NY, bernama Skye Ten Anorak, berwarna olive gelap yang ia kancingkan hingga rapat di bagian leher. Di malam kedua tur, ia bahkan mengenakan jaket yang sama dalam warna lime terang. Bagi Liam, kenyamanan dan karakter lebih penting daripada sekadar mengikuti hype. Lalu, sebenarnya apa itu parka? Dan mengapa Liam Gallagher begitu setia pada item busana ini?
Parka, Lebih Dari Sekadar Jaket
Secara sederhana, parka adalah jenis jaket panjang, biasanya tahan air, dengan tudung (hood) di bagian belakang. Jaket ini awalnya dirancang untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin ekstrim. Dalam dunia militer dan eksplorasi kutub, parka menjadi pakaian wajib. Namun, seiring waktu, fungsinya bertransformasi menjadi simbol gaya.
Bagi Liam Gallagher sendiri, parka bukan sekadar perlindungan dari cuaca buruk, melainkan cerminan sikap dan karakter. Di era Britpop tahun 1990-an, ia mempopulerkan parka oversize berwarna hijau tentara sebagai bagian dari gaya khasnya. Ditambah dengan kacamata Lennon-style dan sepatu Adidas, sang vokalis Oasis menciptakan gaya Northern cool yang langsung diikuti anak muda Inggris pada masa itu.
Sejak itu, istilah "Liam Gallagher parka" tak hanya menjadi istilah fashion, tapi juga simbol sikap: cuek, percaya diri, dan anti tren sesaat. Meski gaya Liam berkembang seiring waktu, dari parka militer, anorak teknis, hingga desain eksklusif dari brand-nya sendiri, Pretty Green, parka tetap menjadi item andalannya. Baik di konser, wawancara, hingga kehidupan sehari-hari, jaket ini hampir selalu muncul dalam penampilannya.
Perkembangan Gaya Liam Gallagher
Parka yang dikenakan Liam pun berevolusi. Mulai dari model klasik dengan dua kantong besar, jaket oversized zip-up, hingga varian unik seperti poncho parka berwarna oranye terang yang ia kenakan di konser One Love Manchester 2017. Di momen lain, ia tampil dengan parka duffel dengan kancing besar, leather bomber jacket, hingga suede biker jacket. Meski begitu, tiap jaket yang ia pilih selalu punya satu benang merah: karakter kuat dan kenyamanan maksimal.
Bagi para penggemar Liam, parka bukan sekadar busana, tapi simbol identitas dan keteguhan karakter. Itulah sebabnya, hingga kini, di tengah geliat tren TikTok dan gempuran streetwear modern, parka tetap menjadi incaran. Data dari beberapa retailer menunjukkan peningkatan pencarian untuk kata kunci Oasis fashion hingga 913% pada Juni lalu, dengan pencarian untuk bucket hat naik 61% dan parka melonjak drastis hingga 1.850%.
Di jalanan Cardiff, menjelang konser comeback Oasis, parka menjadi salah satu item busana paling banyak dikenakan fans lintas generasi. Dari mereka yang menyaksikan Oasis di era 90-an, hingga remaja yang baru mengenal band legendaris ini. Para penggemar kompak mengenakan jaket panjang berhood tersebut, seolah menjadi seragam tak resmi untuk menunjukkan kebanggaan sebagai bagian dari komunitas penggemar Oasis.
Posting Komentar