ZMedia Purwodadi

Baru Terima Gaji, Karyawan Langsung Mengundurkan Diri, HRD Marah di LinkedIn

Table of Contents
Featured Image

Perdebatan Etika di Tempat Kerja Akibat Pengunduran Diri Mendadak

Seorang profesional HR asal India, Priyavarshini M, memicu perdebatan luas tentang etika di tempat kerja setelah mengunggah pengalamannya di LinkedIn. Dalam unggahan tersebut, ia menceritakan insiden seorang karyawan yang memutuskan untuk mengundurkan diri hanya satu bulan setelah bergabung dengan perusahaan. Kejadian ini menarik perhatian banyak orang dan menjadi topik pembicaraan yang hangat.

Priyavarshini menjelaskan bahwa gaji karyawan tersebut masuk ke rekening pada pukul 10.00 pagi, namun hanya lima menit kemudian, tepatnya pukul 10.05 pagi, email pengunduran diri diterimanya. Tindakan tersebut dinilai sebagai tindakan yang kurang beretika. Ia mempertanyakan bagaimana seseorang bisa mengambil keputusan secepat itu, terlepas dari apakah itu benar atau salah.

Dalam postingannya, Priyavarshini menyoroti pentingnya etika profesional. Ia menulis bahwa perusahaan menyambut dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkembang. Namun, dalam waktu singkat, karyawan tersebut memilih untuk pergi tanpa memberikan penjelasan yang jelas. Ia menanyakan apakah tindakan seperti ini adil dan etis.

Ia juga menantang keputusan tersebut dengan beberapa pertanyaan. Mengapa seseorang menerima pekerjaan jika tidak berniat bertahan? Apakah alasan mengikuti proses rekrutmen adalah karena ketertarikan atau karena tekanan? Mengapa diam selama masa orientasi atau pelatihan?

Menurut Priyavarshini, mengundurkan diri tepat setelah menerima gaji mencerminkan kurangnya niat, kedewasaan, dan tanggung jawab. Selain itu, tindakan tersebut dianggap memberi pesan negatif bahwa karyawan tidak berkomitmen kepada atasan maupun rekan kerja. Ia menyarankan agar karyawan dapat berbicara jika ada sesuatu yang tidak benar, bukan hanya pergi begitu saja.

Priyavarshini juga menekankan bahwa tidak ada pekerjaan yang benar-benar bebas dari tantangan. Pertumbuhan profesional sejati membutuhkan lebih dari sekadar menerima gaji. Setiap peran memerlukan komitmen, kesabaran, dan usaha. Pertumbuhan tidak datang bersama gaji pertama, melainkan dengan ketekunan.

Menutup pesannya, ia mengajak para profesional untuk bertanggung jawab atas keputusan karier mereka. Ia menegaskan bahwa profesionalisme tidak ditentukan oleh jabatan, melainkan oleh tindakan.

Tanggapan dari Warganet

Unggahan Priyavarshini langsung viral dan mendapat lebih dari 2.400 reaksi serta lebih dari 1.000 komentar dari pengguna lain. Diskusi berkembang menjadi perdebatan sengit, mulai dari pembelaan terhadap keputusan karyawan hingga kritik terhadap praktik PHK mendadak oleh perusahaan.

Beberapa komentar warganet menyampaikan pandangan berbeda. Ada yang mengatakan bahwa orang tersebut tidak salah, tetapi sebagai HR, sebaiknya tidak memposting hal seperti ini di media sosial karena bisa menunjukkan ketidakdewasaan.

Sementara itu, komentar lain menyatakan bahwa karyawan bisa saja keluar cepat karena ekspektasi yang tidak terpenuhi, budaya kerja yang buruk, atau ketidakcocokan peran. Meski pengunduran diri mendadak bukan hal ideal, tindakan ini bisa menyelamatkan kesehatan mental atau karier seseorang. Perusahaan pun sering membuat keputusan mendadak seperti PHK. Etika profesional seharusnya berlaku dua arah, dengan kejujuran dan saling menghormati di kedua sisi.

Posting Komentar

-->