ZMedia Purwodadi

Fikri Tak Jadi Pengangguran Saat Tunggu Daniel Pulih, Fajar Bingung Meski Dapat Lampu Hijau dari Rian

Table of Contents
Featured Image

Kiprah Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri di China Open 2025

Penghargaan gelar juara yang diraih oleh pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri dalam ajang China Open 2025 (Super 1000) menarik perhatian pelatih untuk kembali menguji kemampuan mereka dalam dua turnamen berikutnya, yaitu China Masters dan Korea Open 2025 pada bulan September mendatang. Pengumuman ini menunjukkan bahwa ada potensi baru dalam kariernya sebagai ganda putra Indonesia.

Sebelumnya, Fajar akan fokus berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto dalam Kejuaraan Dunia 2025 yang digelar di Paris dari tanggal 25 hingga 31 Agustus. Ia menyatakan bahwa meraih gelar Super 1000 tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. "Saya sendiri tidak menyangka bisa meraih gelar Super 1000. Dari target pribadi memang ada, tapi dari PBSI, tujuan awalnya hanya mengisi kekosongan saat Rian izin," ujarnya kepada media.

Fajar menjelaskan bahwa proses berpasangan dengan Fikri dimulai karena Daniel Marthin, partner reguler Fikri, sedang menjalani pemulihan cedera lutut. "Awalnya, pelatih mengajak diskusi tentang bagaimana ke depannya. Saya juga sudah memiliki rencana bersama Rian, tetapi ini masih masa percobaan," katanya.

Dalam beberapa waktu ke depan, Fajar dan Fikri akan terus diberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka. "Pelatih dan PBSI ingin melihat apakah kami bisa konsisten. Jadi, sampai akhir tahun ini saya akan berpasangan dengan Fikri," tambahnya.

Perjalanan Berduet dengan Fikri

Diskusi mengenai masa depan duet Fajar/Fikri sudah dilakukan sejak China Open 2025. Saat sarapan sebelum final, Fajar berdiskusi dengan pelatih tanpa kehadiran Fikri. "Saya bingung, tapi ini semua demi kebaikan bulu tangkis Indonesia. Kami mencoba yang terbaik," ujarnya.

Fajar juga menyebutkan bahwa meskipun ia dan Rian telah berpasangan selama 11 tahun, ia sadar bahwa perubahan mungkin diperlukan. "Saya ingin mencari suasana baru agar pikiran lebih segar," katanya.

Rian sendiri memberikan dukungan penuh atas keputusan ini. "Dia bilang apa pun keputusan saya, dia akan ikuti. Dia juga ingin mencoba dengan pasangan lain," kata Fajar.

Persiapan untuk Turnamen Berikutnya

Setelah Kejuaraan Dunia, Fajar akan fokus pada persiapan bersama Fikri untuk China Masters dan Korea Open. "Saya tidak tampil di Hong Kong Open dengan Rian karena ingin fokus pada dua turnamen berikutnya," ujarnya.

Meski ini masih masa percobaan, Fajar tetap optimistis. "Tidak menutup kemungkinan saya akan berpasangan dengan Rian lagi atau dengan pasangan lain. Semua tergantung hasilnya."

Fikri juga merasa lega karena akhirnya bisa kembali bertanding setelah lama tidak bermain. "Saya senang bisa ikut bertanding lagi. Mau sama siapa saja, saya tidak masalah. Yang penting bisa ada pertandingan dan tidak hanya latihan terus," ujarnya.

Target dan Harapan

Setelah meraih gelar China Open, status Fajar/Fikri berubah. Sebelumnya, mereka tidak dibebani target dari pelatih. "Kami main tanpa beban karena bukan pasangan asli dan tidak ditargetkan," kata Fajar.

Namun, di China Masters dan Korea Open, harapan lebih tinggi. "Beban pasti ada, tapi bagaimana kami menyikapinya. Kami ingin meningkatkan power dan pola permainan," tambahnya.

Fajar dan Fikri menyadari bahwa mereka bukan tipikal pemain yang bisa bermain dengan pola kencang. "Jadi, kami ingin lebih tahan saat bermain, meski tidak kencang," ujarnya.

Posting Komentar

-->