Harga Saham Royal Dividen Turun, Ini Saran untuk Investor

Indeks High Dividend 20 Tengah Mengalami Diskon, Investor Bisa Manfaatkan Kesempatan
Harga sejumlah saham yang tergabung dalam indeks High Dividend 20 saat ini tengah mengalami diskon. Hal ini menurut analis dapat menjadi peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi saham. Dalam pandangan para ahli pasar modal, valuasi dari saham-saham tersebut cukup menarik, terutama bagi mereka yang mencari potensi pertumbuhan.
Senior Market Chartist dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa penurunan indeks IDX High Dividend 20 dan LQ45 bisa dimanfaatkan oleh investor untuk membeli saham-saham yang ada di dalamnya. Ia menyebutkan bahwa secara valuasi, emiten yang masuk ke dalam dua indeks tersebut rata-rata sudah berada di bawah nilai wajar atau undervalue.
Menurut Nafan, valuasi yang menarik ini cocok untuk investor yang lebih tertarik pada saham-saham growth stock. Selain itu, ia juga menyoroti bahwa potensi pembagian dividen dari perusahaan-perusahaan yang masuk dalam indeks High Dividend 20 sangat menarik, mengingat kinerja mereka yang solid pada paruh pertama tahun 2025.
Namun, Nafan juga mengakui bahwa banyak emiten di luar kedua indeks ini juga rutin membagikan dividen dengan yield yang menarik. Kondisi ini membuat sebagian investor beralih ke saham-saham lain yang memiliki prospek lebih baik.
Sektoral yang Menjanjikan
Dalam pandangannya, Nafan melihat beberapa sektor seperti IDX Infrastructure dan IDX Energy memiliki peluang dividen yang menarik. Sementara itu, indeks LQ45 dinilai kurang menarik, sehingga investor cenderung mencari saham-saham growth stock di SMC Liquid.
Data dari Terminal Bloomberg menunjukkan bahwa sejumlah saham dalam indeks High Dividend 20 memiliki valuasi yang relatif murah. Beberapa di antaranya memiliki price to earning ratio (PER) di bawah 10 kali dan price to book value (PBV) di bawah 1 kali.
Berikut adalah beberapa contoh saham yang memiliki valuasi murah:
- PT Astra International Tbk. (ASII): PBV sebesar 0,9 kali dan PER 5,8 kali.
- PT United Tractors Tbk. (UNTR): PBV sebesar 0,9 kali dan PER 4,8 kali.
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI): PBV sebesar 0,9 kali dan PER 7,3 kali.
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG): PBV sebesar 0,8 kali dan PER 4,1 kali.
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS): PBV sebesar 0,8 kali dan PER 8,6 kali.
- PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA): PBV sebesar 0,7 kali dan PER 6,1 kali.
Pertimbangan Investasi
Meskipun valuasi saham-saham tersebut tergolong murah, investor tetap perlu mempertimbangkan risiko dan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca, dan tidak ada jaminan atas keuntungan maupun kerugian yang akan diperoleh.
Dengan demikian, kondisi pasar saat ini bisa menjadi kesempatan bagi investor yang ingin memperkuat portofolio mereka dengan memilih saham-saham yang memiliki prospek dividen menarik dan valuasi yang kompetitif.
Posting Komentar