ZMedia Purwodadi

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Waspadai Dampaknya Sehari-hari

Table of Contents
Featured Image

Kunjungan Mendikdasmen ke SDN Cideng 02 Jakarta Pusat

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, melakukan kunjungan ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cideng 02 di Jakarta Pusat. Dalam kesempatan tersebut, ia menghadiri acara Kick-Off Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bertujuan untuk memastikan kesehatan fisik dan mental siswa. Selama kunjungannya, ia menemukan fakta menarik terkait minat siswa terhadap berbagai jenis permainan digital.

Salah satu hal yang menarik perhatian adalah ketertarikan siswa terhadap game Roblox. Saat Mu'ti bertanya apakah para siswa sering menggunakan ponsel, beberapa dari mereka menyebutkan bahwa mereka sering bermain game tersebut. Hal ini membuatnya langsung memberikan peringatan penting kepada para murid.

Peringatan Terkait Penggunaan Ponsel dan Game

Mu'ti menegaskan bahwa penggunaan ponsel bukanlah masalah, asalkan dilakukan secara wajar dan tidak berlebihan. Ia menyarankan agar anak-anak tidak terlalu lama bermain game atau menonton konten yang tidak sesuai usia. Terutama, ia mengingatkan agar tidak menonton konten yang menampilkan adegan kekerasan atau kata-kata kasar.

"Main HP boleh, tapi jangan terlalu lama. Jangan nonton yang ada adegan kekerasan atau kata-kata jelek," ujar Mu'ti dalam acara tersebut.

Ia kemudian menyoroti nama game Roblox yang disebut oleh beberapa siswa. Setelah mendengar itu, Mu'ti langsung memberikan peringatan bahwa game tersebut dinilai kurang baik untuk anak-anak. Ia menekankan agar anak-anak tidak memainkan game tersebut karena bisa berdampak negatif pada perkembangan mereka.

Alasan Mengapa Game Roblox Dinilai Tidak Cocok

Menurut Mu'ti, alasan utama mengapa game Roblox tidak cocok bagi anak-anak adalah karena adanya adegan kekerasan dalam game tersebut. Ia menjelaskan bahwa anak-anak usia sekolah dasar masih kesulitan membedakan antara dunia nyata dan dunia virtual. Hal ini membuat mereka rentan meniru perilaku yang dilihat dalam game tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

"Dengan tingkat kemampuan mereka yang masih belum cukup, kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat. Sehingga, praktek kekerasan yang ada di berbagai game bisa memicu kekerasan di kehidupan sehari-hari anak-anak," ucap Mu'ti.

Peran Orang Tua dalam Pengawasan Anak

Selain memberikan peringatan kepada siswa, Mu'ti juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan ponsel oleh anak-anak. Ia menyarankan agar orang tua selalu mendampingi anak saat menggunakan perangkat digital. Dengan pendampingan yang tepat, anak akan lebih aman dan tidak mudah terpapar konten berisiko.

Orang tua juga diminta untuk lebih aktif memantau aktivitas digital anak. Ini termasuk membatasi waktu bermain game dan memastikan konten yang diakses sesuai dengan usia anak. Dengan cara ini, anak dapat berkembang secara sehat tanpa terpengaruh oleh media yang tidak layak.

Kesimpulan

Kunjungan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ke SDN Cideng 02 menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan anak-anak di tengah era digital. Dengan memperhatikan penggunaan teknologi dan media, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat secara fisik maupun mental. Selain itu, peran orang tua sebagai penjaga utama dalam pengawasan digital sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi anak-anak.

Posting Komentar

-->