ZMedia Purwodadi

Detik-Detik Dua Pelajar Bogor Ditemukan Tewas Berpelukan di Sungai Cisadane

Table of Contents

Bogor hari ini – Tragedi memilukan terjadi di aliran Sungai Cisadane, Kota Bogor, Jawa Barat. Dua remaja yang masih berstatus pelajar, berinisial FI (15) dan RA (14), ditemukan tim pencarian dalam kondisi tak bernyawa, Selasa (20/9/2025) siang.

Keduanya sebelumnya dilaporkan tenggelam saat asyik bermain di tepian sungai bersama beberapa temannya. Setelah dilakukan pencarian intensif, jasad keduanya ditemukan dalam posisi yang sangat menyayat hati: berpelukan erat di dasar sungai, seakan tidak ingin terpisahkan.

Informasi dihimpun wartawan di lokasi, peristiwa bermula ketika FI dan RA datang bersama teman-temannya untuk bermain air di bantaran Sungai Cisadane. Meski arus sungai cukup deras akibat hujan yang turun sejak pagi, keduanya tetap nekat menceburkan diri.

Sekitar pukul 11.00 WIB, teriakan histeris terdengar dari teman mereka yang melihat FI dan RA terseret arus. Upaya menolong sempat dilakukan warga sekitar, namun tubuh keduanya sudah terbawa ke tengah sungai yang cukup dalam.

Tak menunggu lama, laporan diteruskan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor. Tim SAR gabungan segera diturunkan untuk melakukan pencarian menggunakan perahu karet dan peralatan selam.

Proses Pencarian

Kepala Kantor SAR Jakarta melalui Komandan Tim Lapangan menjelaskan, pencarian dilakukan dengan metode penyisiran sungai sejauh hampir dua kilometer dari titik awal kejadian. Beberapa penyelam juga diturunkan untuk melakukan pencarian di kedalaman.

“Setelah hampir tiga jam pencarian, kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Yang membuat kami semua terenyuh, posisi mereka saling berpelukan. Kondisi ini menggambarkan betapa paniknya korban saat detik-detik terakhir mereka,” ungkapnya.

Jasad FI dan RA kemudian dievakuasi ke daratan dan dibawa ke RSUD Kota Bogor untuk dilakukan pemeriksaan medis sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Suasana Haru Keluarga

Tangis pecah di rumah duka ketika kabar kepulangan jasad FI dan RA tiba. Kedua orang tua korban tak kuasa menahan duka. Beberapa kerabat bahkan jatuh pingsan saat menyambut kedatangan jenazah.

Warga sekitar pun berdatangan memberi takziah. Banyak yang tak menyangka sore yang cerah berubah menjadi duka mendalam. Bagi masyarakat setempat, Cisadane bukan sekadar sungai, tapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun di balik itu, arus derasnya seringkali memakan korban.

Peringatan untuk Warga

Pemerintah Kota Bogor melalui BPBD mengimbau warga agar tidak menjadikan Sungai Cisadane sebagai tempat bermain, khususnya saat debit air meningkat. Papan peringatan dan patroli akan ditingkatkan untuk mencegah peristiwa serupa.

“Air sungai bisa tampak tenang di permukaan, padahal di dalam arusnya sangat kuat. Kami mengingatkan, terutama para orang tua, agar mengawasi anak-anaknya dengan lebih ketat,” tegas perwakilan BPBD.

Tragedi yang menimpa FI dan RA menambah daftar panjang korban tenggelam di Cisadane. Dalam lima tahun terakhir, sedikitnya belasan nyawa melayang akibat terbawa arus sungai.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keselamatan harus menjadi prioritas. Keindahan dan kesejukan aliran Cisadane memang memikat, tetapi di balik itu terdapat ancaman yang nyata.

Semoga almarhum FI dan RA mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Peristiwa ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya agar lebih berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar sungai.


Posting Komentar

-->