Zita Anjani, Putri Zulhas yang Jadi Utusan Khusus Presiden, Diisukan Diganti Jabatannya

Profil Zita Anjani, Utusan Khusus Presiden yang Kini Diuji Kredibilitasnya
Zita Anjani dikenal sebagai sosok yang terlibat aktif dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasuk politik, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan. Ia lahir di Jakarta pada 12 Maret 1990, merupakan putri kedua dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, dan Soraya Zulkifli Hasan. Sejak awal karier politiknya, Zita telah menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Pada tahun 2018, Zita memulai kiprahnya di dunia politik dengan menjadi calon legislatif dari PAN. Hasilnya, ia berhasil terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta untuk periode 2019–2024 dengan perolehan suara sebesar 14.701 suara. Pada Oktober 2019, ia dilantik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, menjadikannya satu-satunya perempuan dan pemimpin termuda dalam posisi tersebut saat itu.
Pada Pemilu 2024 lalu, Zita kembali terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta. Namun, setelah ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, ia memutuskan untuk mundur dari jabatan legislatif. Keputusan ini menandai pergeseran peran Zita dari politisi aktif menjadi duta pemerintah di bidang pariwisata.
Namun, beberapa waktu belakangan ini, Zita kembali menjadi sorotan publik karena ketidakhadirannya dalam acara Seminar Nasional Magister Pariwisata Berkelanjutan di Universitas Padjadjaran (Unpad). Kejadian ini memicu kekecewaan dari kalangan akademisi dan Ikatan Alumni Magister Pariwisata Unpad, yang secara terbuka meminta Presiden Prabowo Subianto mencopotnya dari jabatannya.
Zita sendiri memberikan klarifikasi melalui unggahan di Instagram. Ia mengakui bahwa kehadirannya tidak sesuai rencana karena ada agenda lain yang tidak terselesaikan. "Saat itu saya sudah berada dalam agenda lain yang dimulai sebelum acara kampus berlangsung. Namun, ternyata tidak selesai sesuai rencana. Di situ lah kami mengantisipasi dan mengkomunikasikannya dengan tepat kepada panitia."
Selain itu, Zita juga memberikan penjelasan terkait unggahan foto dirinya sedang berolahraga di pusat kebugaran. Ia menjelaskan bahwa foto tersebut adalah hasil dari unggahan lama yang terlambat dipublikasikan. "Adapun unggahan saya setelahnya yang menimbulkan salah paham — yakni saat saya berada di gym — adalah late post yang telah dijadwalkan sebelumnya."
Meski demikian, klarifikasi Zita justru kembali mendapat respons negatif dari warganet. Beberapa orang menyebut bahwa tulisan tersebut tampak seperti dibuat oleh ChatGPT. Hal ini menunjukkan bahwa kredibilitas Zita kini semakin diuji.
Sebelumnya, Zita juga pernah menjadi sorotan tajam karena mengunggah foto dirinya memegang gelas kopi Starbucks dengan latar belakang Kota Mekkah. Unggahan pada tahun 2024 silam itu memicu kemarahan publik karena Starbucks dianggap sebagai merek yang mendukung Israel. Dalam klarifikasinya, Zita menyebut bahwa kopi tersebut bukan dibeli, melainkan diberikan oleh seseorang saat makan malam. Meski begitu, banyak publik meragukan alasan tersebut.
Publik menilai unggahan tersebut tidak sensitif terhadap situasi Palestina dan tidak pantas dilakukan oleh seorang wakil rakyat. Hal ini menunjukkan bahwa Zita kini harus lebih hati-hati dalam menjalankan perannya sebagai utusan presiden.
Posting Komentar